Klasifikasi Lansia Menurut Who

Kata Pengantar

Halo selamat datang di JustCallTerry.ca. Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami perubahan baik secara fisik maupun mental. Dalam konteks ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan klasifikasi lansia untuk membantu memahami dan memenuhi kebutuhan spesifik kelompok populasi ini. Artikel ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang Klasifikasi Lansia Menurut WHO, termasuk kelebihan, kekurangan, dan implikasinya bagi penyedia layanan kesehatan dan masyarakat pada umumnya.

Pendahuluan

Lansia merupakan segmen populasi yang terus berkembang. Menurut WHO, lansia didefinisikan sebagai individu berusia 65 tahun atau lebih. Seiring bertambahnya usia, lansia menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan sosial, sehingga memerlukan pendekatan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka yang unik.

Klasifikasi Lansia Menurut WHO bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengkategorikan individu lanjut usia berdasarkan usia, kesehatan, dan kemampuan fungsional mereka. Klasifikasi ini telah banyak digunakan oleh peneliti, praktisi kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan intervensi dan layanan yang sesuai untuk lansia.

Klasifikasi Lansia Menurut WHO didasarkan pada tiga kriteria utama:

  1. Usia
  2. Kesehatan
  3. Kemampuan Fungsional

Kombinasi kriteria ini memungkinkan klasifikasi lansia menjadi beberapa kategori, yang masing-masing memiliki kebutuhan dan tantangan unik.

Klasifikasi Lansia Menurut WHO

Usia Kronologis

Kriteria pertama dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO adalah usia kronologis. Usia kronologis adalah usia individu sejak tanggal lahir. WHO membagi lansia ke dalam tiga kelompok usia:

  1. Lansia Muda (65-74 tahun)
  2. Lansia Menengah (75-84 tahun)
  3. Lansia Tua (85 tahun ke atas)

Setiap kelompok usia memiliki karakteristik kesehatan dan demografi yang unik.

Kesehatan

Kriteria kedua dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO adalah kesehatan. Kesehatan lansia dinilai berdasarkan adanya penyakit kronis, keterbatasan aktivitas, dan gangguan kognitif.

  1. Sehat: Lansia yang tidak memiliki penyakit kronis atau keterbatasan aktivitas dan tidak mengalami gangguan kognitif.
  2. Keterbatasan Aktivitas: Lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menaiki tangga, atau melakukan tugas perawatan diri.
  3. Penyakit Kronis: Lansia yang memiliki setidaknya satu penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, atau arthritis.
  4. Gangguan Kognitif: Lansia yang menunjukkan penurunan fungsi kognitif, seperti masalah memori, perhatian, atau pengambilan keputusan.

Status kesehatan lansia dapat berubah seiring waktu, sehingga memerlukan pemantauan dan penilaian ulang secara berkala.

Kemampuan Fungsional

Kriteria ketiga dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO adalah kemampuan fungsional. Kemampuan fungsional mengacu pada kapasitas lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. WHO membagi kemampuan fungsional menjadi tiga tingkat:

  1. Independen: Lansia yang dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari tanpa bantuan.
  2. Sebagian Bergantung: Lansia yang memerlukan bantuan untuk melakukan beberapa aktivitas sehari-hari tetapi masih dapat melakukan aktivitas lainnya secara mandiri.
  3. Bergantung: Lansia yang membutuhkan bantuan untuk melakukan sebagian besar atau semua aktivitas sehari-hari.

Kemampuan fungsional lansia dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kesehatan fisik, kognisi, dan lingkungan sosial.

Kelebihan Klasifikasi Lansia Menurut WHO

Klasifikasi Lansia Menurut WHO memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Kerangka Kerja Komprehensif: Klasifikasi ini menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengkategorikan lansia berdasarkan usia, kesehatan, dan kemampuan fungsional.
  2. Alat Penilaian Standar: Klasifikasi ini memberikan seperangkat kriteria yang terstandarisasi untuk menilai kesehatan dan kemampuan fungsional lansia, memfasilitasi perbandingan antar individu.
  3. Basis Bukti: Klasifikasi ini didasarkan pada bukti penelitian dan telah banyak digunakan dalam penelitian dan praktik klinis.
  4. Layanan yang Sesuai: Klasifikasi ini membantu penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi kebutuhan unik lansia dan mengembangkan intervensi dan layanan yang sesuai.

Kekurangan Klasifikasi Lansia Menurut WHO

Meskipun memiliki kelebihan, Klasifikasi Lansia Menurut WHO juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  1. Keterbatasan: Klasifikasi ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan lansia, seperti latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, atau dukungan sosial.
  2. Subjektivitas: Penilaian kesehatan dan kemampuan fungsional dapat bersifat subjektif, sehingga dapat menyebabkan perbedaan dalam pengkategorian.
  3. Variabilitas Antar Individu: Lansia dalam kategori yang sama mungkin menunjukkan variasi yang signifikan dalam hal kesehatan dan kemampuan fungsional.
  4. Implikasi Stigma: Label “lansia” dapat dikaitkan dengan stigma dan diskriminasi.

Penting untuk menggunakan Klasifikasi Lansia Menurut WHO dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasannya.

Tabel: Klasifikasi Lansia Menurut WHO

Klasifikasi Lansia Menurut WHO
Kategori Usia Kesehatan Kemampuan Fungsional
Lansia Muda Sehat 65-74 Sehat Independen
Lansia Muda Keterbatasan 65-74 Keterbatasan aktivitas Independen atau sebagian bergantung
Lansia Muda Penyakit Kronis 65-74 Penyakit kronis Independen atau sebagian bergantung
Lansia Muda Gangguan Kognitif 65-74 Gangguan kognitif Independen atau sebagian bergantung
Lansia Menengah Sehat 75-84 Sehat Independen
Lansia Menengah Keterbatasan 75-84 Keterbatasan aktivitas Independen atau sebagian bergantung
Lansia Menengah Penyakit Kronis 75-84 Penyakit kronis Independen atau sebagian bergantung
Lansia Menengah Gangguan Kognitif 75-84 Gangguan kognitif Independen atau sebagian bergantung
Lansia Tua Sehat 85+ Sehat Independen
Lansia Tua Keterbatasan 85+ Keterbatasan aktivitas Sebagian bergantung atau bergantung
Lansia Tua Penyakit Kronis 85+ Penyakit kronis Sebagian bergantung atau bergantung
Lansia Tua Gangguan Kognitif 85+ Gangguan kognitif Sebagian bergantung atau bergantung

FAQ Klasifikasi Lansia Menurut WHO

  1. Apa tujuan Klasifikasi Lansia Menurut WHO?

  2. Untuk menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengkategorikan lansia berdasarkan usia, kesehatan, dan kemampuan fungsional, sehingga membantu dalam mengembangkan intervensi dan layanan yang sesuai.

  3. Apa saja kriteria dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO?

  4. Usia kronologis, kesehatan, dan kemampuan fungsional.

  5. Berapa kategori usia dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO?

  6. Tiga kategori: Lansia Muda (65-74 tahun), Lansia Menengah (75-84 tahun), dan Lansia Tua (85 tahun ke atas).

  7. Apa saja tingkat kemampuan fungsional dalam Klasifikasi Lansia Menurut WHO?

  8. Tiga tingkat: Independen, Sebagian Bergantung, dan Bergantung.

  9. Apakah Klasifikasi Lansia Menurut WHO mempertimbangkan faktor sosial ekonomi?

  10. Tidak, klasifikasi ini hanya mempertimbangkan usia, kesehatan, dan kemampuan fungsional.

  11. Apa kelebihan Klasifikasi Lansia Menurut WHO?